Kemajuan tehnologi saat ini
begitu pesat dan canggih, hingga memudahkan aktifitas manusia dalam segala
urusan. Namun ada juga saat-saat tertentu dimana manusia tidak bisa menggunakan
kecanggihan tehnologi itu sendiri. Dalam konteks ini, saya akan sedikit meng-share
tentang tindakan utama yang dilakukan disaat kita tersesat di hutan, di gunung
atau ditempat tidak ada sinyal. Sehingga kecanggihan telekomunikasi dan GPS
(Global Positioning System) atau alat untuk mengetahui keberadaan posisi kita
tidak dapat berfungsi.
Tindakan utama yang perlu
dilakukan adalah STOP.
-
S : Stop (berhenti)
è
Maksutnya adalah kita
berhenti sejenak. Jangan meneruskan perjalanan ketika kita tersesat. Tenangkan
fikiran dan hati.
-
T : Thingking (berfikir)
è
Setelah fikiran dan hati
tenang, kemudian kita berfikir. Berfikir kenapa kita bisa tersesat? Ingat-ingat
kembali penyebab-penyebab kenapa bisa tersesat, mulai adari awal kehilangah
arah hingga ke tempat kita berada saat ini.
-
O : Observe (amati)
è
Setelah kita berfikir
tentang penyebabnya. Maka, selanjutnya kita melakukan pengamatan lingkungan
disekitar kita berada. Dimana kita berada saat ini? Amati juga tingkat
ke-berbahaya-annya. Kombinasikan juga dengan melihat kompas.
-
P : Planning (rencana)
è
Rencanakan tindakan yang
dilakukan selanjutnya. Hal ini tergantung pada tempat dimana kita tersesat.
Gunakan kompas sebagai alat penunjuk arah, jika tidak ada gunakan matahari
sebagai gantinya. Minimal untuk patokan kemana kita akan melanjutkan
perjalanan. Berilah tanda-tanda disetiap tempat yang telah dilewati.
Pada dasarnya itulah yang perlu
kita lakukan ketika kita tersesat di suatu tempat dimana tidak ada sinyal (alat
tehnologi tidak dapat berfungsi), atau tidak ada orang yang kita temui untuk
bertanya. Dan yang paling penting adalah tetap ingat kepada Tuhan sang pecipta
bahwa hanya dengan bantuan Dia-lah kita akan menemukan jalan keluar.
No comments:
Post a Comment