26.6.13

FAKTOR PSIKOLOGI DALAM PROSES BELAJAR



Pendahuluan
            Pembelajaran adalah suatu proses untuk merubah perilaku peserta didik. Dalam pembelajaran terjadi suatu proses panjang agar tujuan yang dicapai memenuhi harapan yang ingin dicapai. Pembelajaran yang menjadikan peserta didik  dapat merubah perilaku terkadang memiliki beberapa kendala sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak mengalami perubahan. Berangkat dari kendala-kendala yang ada pada peserta didik, kami akan menjabarkan beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi dalam proses belajar siswa.
Pembahasan
            Dalam proses pembelajaran sering dipahami bahwa di dalamnya terjadi interaksi guru dan siswa dan antara sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku siswa. Pembelajaran berupaya mengubah siswa yang belum terdidik menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu menjadi siswa yang memiliki pengetahuan, siswa yang masih memiliki sikap (tingkah laku) negative menjadi sikap positif (lebih diutamakan).Dari proses tersebut dipastikan akan timbul kendala-kendala yang dapat menyebabkan menurunnya minat belajar siswa. Salah satunya pada aspek psikologis.
            Banyak faktor yang mempengaruhi aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas peroleh belajar siswa. Namun, di antar faktor-faktor rohaniah siswa  yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut :
1.      Intelegensi siswa (tingkat kecerdasan)
2.      Minat
3.      Bakat
4.      Sikap siswa
5.      Motivasi

a.      Intelegensi siswa
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara tepat (Reber, 1988). Jadi, inteligensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan inteligensi manusia lebih menonjol daripada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan pengontrol hampir seluruh aktivitas manusia.
Raden Cahaya Prabu (1986: 45) mengatakan bahwa anak-anak yang taraf inteligensinya di bawah rata-rata, yaitu dull normal, debil, embicil, dan idiot sukar untuk sukses dalam sekolah. Mereka tidak akan mencapai pendidikan tinggi karena kemampuan potensinya terbatas. Sedangkan anak-anak yang taraf intelingensinya normal, di atas rata-rata seperti superior, gifted atau genius, jika saja lingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan pendidikannya turut menunjang, maka mereka akan dapat mencapai prestasi dan keberhasilan dalam hidupnya.
Akhirnya pembahasan ini bermuara pada kesimpulan, bahwa kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar di sekolah.
b.      Minat
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Timbulnya minat disebabkan beberapa hal, diantaranya adalah ingin menaikkan martabat, pekerjaan, serta hidup senang dan bahagia tentunya.
Menurut  (Dalyono, 1997: 56), minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.
Cara untuk menimbulkan minat anak didik terhadap sesuatu dengan memahami kebutuhan anak didik dan melayani kebutuhan anak didik. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat anak didik yang telah ada.
c.       Bakat
Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang dalam proses belajar untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Memang, bakat diakui sebagai keahlian tertentu yang dimiliki seseorang sejak masih usia dini, bahkan sejak lahir. Namun keahlian tersebut masih memerlukan latihan-latihan supaya keahlian tersebut menjadi lebih matang. 
d.      Sikap siawa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi atau merespon (respon tendency) dengan cara relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
Menurut Bruno (1987), sikap (attitude) adalah kecendrungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat kita anggap suatu kecendrungan siswa untuk bertindak dengan cara tertentu.
e.       Motivasi
Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organism yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitman, 1986; Reber,1988)
Adapun bentuk motivasi belajar di Sekolah dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a)      Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar. Dalam buku lain motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya: ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan dan sebagainya.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:

a. Adanya kebutuhan
b. Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri
c. Adanya cita-cita atau aspirasi.

b)      Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya, pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan lain-lain merupakan contoh konkrit dari motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi intrinsik lebih signifikan bagi siswa karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.
Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, karena kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam melakukan proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah.
Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.






Kesimpulan
1.      Pembelajaran berupaya mengubah siswa yang belum terdidik menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu menjadi siswa yang memiliki pengetahuan, siswa yang masih memiliki sikap (tingkah laku) negative menjadi sikap positif.
2.      Ada beberapa faktor psikologi dalam proses belajar, diantaranya:
a.       kecerdasan/ inteligensi siswa adalah kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara tepat.
b.      minat adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
c.       bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
d.      sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi atau merespon (respon tendency) dengan cara relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
e.       motivasi adalah keadaan internal organism yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.

No comments:

Post a Comment